Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

      Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Denpasar

berakhlak bangga melayani bangsa

  •   Kamis, 21 November 2024

Cek 10 Fakta tentang Demam Berdarah Dengue (DBD), Anda Harus Tahu !


Saat ini curah hujan mulai meningkat nih..., hati-hati dengan DBD ya!

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang sering menyerang masyarakat di Indonesia, terutama saat musim hujan. DBD disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

Beberapa faktor yang berisiko meningkatkan terjadinya penularan penyakit DBD yaitu pertumbuhan jumlah penduduk yang tidak memiliki pola tertentu, faktor urbanisasi yang tidak berencana dan terkontrol dengan baik, semakin majunya sistem transportasi sehingga mobilisasi penduduk sangat mudah, sistem pengelolaan limbah dan penyediaan air bersih yang tidak memadai, berkembangnya penyebaran dan kepadatan nyamuk, kurangnya sistem pengendalian nyamuk yang efektif, serta melemahnya struktur kesehatan masyarakat. Perubahan iklim (climate change) global yang menyebabkan kenaikan rata-rata temperatur, perubahan pola musim hujan dan kemarau juga disinyalir menyebabkan risiko terhadap penularan DBD bahkan berisiko terhadap munculnya KLB DBD.

 Berikut 10 fakta menarik tentang DBD :

1. DBD bukan penyakit baru

DBD telah ada sejak abad ke-17 dan pertama kali diidentifikasi di Filipina pada tahun 1906. Saat ini, DBD telah menjadi penyakit endemik di lebih dari 100 negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

2. DBD dapat menyerang semua orang

Siapapun dapat terserang DBD, tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau etnis. Namun, anak-anak dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah lebih berisiko terkena DBD parah.

3. DBD memiliki gejala yang beragam

Gejala DBD yang umum adalah demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, mual dan muntah, serta ruam kulit. Pada kasus yang parah, DBD dapat menyebabkan pendarahan dan syok yang berakibat fatal.

4. DBD memiliki 4 serotipe virus

Serotipe verus dengue antaralain DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4. Seseorang yang pernah terinfeksi satu serotipe virus dengue tidak akan kebal terhadap serotipe lainnya.

5. DBD tidak memiliki obat khusus

Pengobatan DBD hanya bersifat simtomatik, yaitu untuk meredakan gejala yang muncul. Pasien DBD perlu mendapatkan perawatan yang tepat dan cepat untuk mencegah komplikasi atau bahkan kematian.

6. Pencegahan DBD adalah kunci utama

Pencegahan DBD terbaik adalah dengan 3M Plus:

  • Menguras, Menyikat bak mandi/penampungan air secara rutin

  • Menutup rapat tempat penampungan air

  • Memanfaatkan atau Mendaur ulang barang bekas yang dapat menampung air

  • Plus, menggunakan kelambu saat tidur, memakai lotion anti nyamuk, dan menanam tanaman pengusir nyamuk dan lain sebagainya.

7. DBD adalah penyakit yang serius

Pada tahun 2020, WHO memperkirakan terdapat 390 juta kasus DBD di seluruh dunia. DBD menyebabkan sekitar 20.000 kematian setiap tahunnya.

8. Vaksin DBD telah tersedia

Vaksin DBD telah tersedia di beberapa negara, termasuk Indonesia. Vaksin ini aman dan efektif untuk mencegah DBD pada anak-anak usia 9-16 tahun.

9. Demam berdarah bukan penyakit musiman

Meskipun kasus DBD sering meningkat di musim hujan, nyamuk Aedes aegypti dapat berkembang biak kapanpun dan dimanapun. Oleh karena itu, pencegahan DBD harus dilakukan sepanjang tahun.

10. DBD adalah penyakit yang dapat dicegah

Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang DBD dan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat, DBD dapat dikendalikan dan bahkan dieliminasi.

Mari bersama-sama cegah DBD!

Mari kita jaga kesehatan diri dan keluarga dengan melakukan pencegahan DBD. Dengan 3M Plus dan langkah-langkah pencegahan lainnya, kita dapat melindungi diri dan orang-orang di sekitar kita dari penyakit berbahaya ini. (ARIS/FAJ)

Sumber informasi:

Berita Lainnya

end_script -->
Skip to content