Berita Terikini

Sanur, 26 Agustus 2024 - Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Denpasar kembali menunjukkan komitmennya dalam  Pembangunan Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) dengan menggelar penandatanganan komitmen bersama Anti Gratifikasi dan Anti Penyuapan di Pelabuhan Benoa dan Sanur. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan dukungan masyarakat, khususnya penerima layanan, agen kapal, dan pemilik kapal dalam upaya pencegahan segala bentuk gratifikasi dan penyuapan terhadap petugas BBKK Denpasar.

Acara ini dihadiri oleh Kepala Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Denpasar, DR. A.A.N. Kusumajaya, SP, MPH. didampingi Kepala WIlayah Kerja Pelabuhan Benoa I Putu Suardyana, SKM., perwakilan dari Kepala KSOP Kelas II Benoa Heri Wiyanto selaku Kepala Seksi Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli, serta perwakilan instansi pemerintah lainnya, agen pelayaran, dan pemilik kapal yang beroperasi di Pelabuhan Benoa dan Sanur.

Dalam sambutannya, DR. A.A.N. Kusumajaya, SP. MPH menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan bebas dari korupsi. "Melalui penandatanganan komitmen ini, kami berharap seluruh pihak dapat bersama-sama menjaga integritas dan transparansi dalam setiap aspek pelayanan. Kami ingin memastikan bahwa seluruh pelayanan BBKK Denpasar di Pelabuhan Benoa dan Sanur berlangsung tanpa ada praktik korupsi, termasuk gratifikasi dan penyuapan," tegasnya.

Penandatanganan komitmen ini menjadi langkah awal yang penting dalam membangun budaya anti korupsi di lingkungan pelabuhan. Dengan adanya komitmen ini, diharapkan seluruh pemangku kepentingan di Pelabuhan Benoa dan Sanur dapat bekerja sama secara aktif dalam mencegah segala bentuk korupsi. Penandatanganan ini juga menjadi contoh nyata dari upaya BBKK Denpasar untuk mewujudkan pelayanan publik yang bebas dari korupsi, transparan, dan melayani masyarakat dengan sepenuh hati. (FJR)

Dokumentasi Kegiatan