Denpasar, 21 September 2024 – Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Denpasar kembali melaksanakan langkah penting dalam pengendalian vektor Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan melakukan uji resistensi nyamuk Aedes aegypti terhadap insektisida di wilayah kerja Pelabuhan Padangbai. Uji resistensi ini bertujuan untuk memantau efektivitas insektisida yang digunakan dalam memberantas nyamuk penyebar DBD, sekaligus memastikan kualitas pengendalian vektor berjalan efektif.
Pengujian dilakukan pada 20-21 September 2024 oleh Timker 3 BBKK Denpasar, yang dipimpin oleh I Nyoman Suarta, SST, di Laboratorium Entomologi BBKK Denpasar. Nyamuk yang diuji adalah spesies Aedes aegypti, dengan menggunakan metode standar WHO Succeptibility Test. Metode ini memanfaatkan dua jenis insektisida, yaitu Lambdacyhalothrin dan Cypermethrin, yang umum digunakan dalam pengendalian nyamuk di wilayah Pelabuhan Padangbai.
Proses pengujian diawali dengan pengumpulan telur nyamuk menggunakan ovitrap yang dipasang di lokasi-lokasi strategis di wilayah pelabuhan. Setelah pengumpulan, telur-telur tersebut dibawa ke laboratorium untuk ditetaskan dan dipelihara hingga menjadi nyamuk dewasa. Para Pejabat Fungsional Entomolog Kesehatan BBKK Denpasar berperan dalam setiap tahap uji resistensi ini.
Hasil uji resistensi menunjukkan bahwa nyamuk Aedes aegypti di wilayah kerja pelabuhan Padangbai masih rentan (susceptible) terhadap Lambdacyhalothrin dan Cypermethrin. Temuan ini memberikan kepastian bahwa insektisida yang digunakan masih layak dan efektif dalam program pengendalian vektor DBD di wilayah tersebut.
BBKK Denpasar terus berkomitmen untuk melakukan pemantauan berkala dalam penggunaan insektisida, dengan tujuan mengantisipasi adanya resistensi dari populasi nyamuk, yang dapat menurunkan efektivitas pengendalian DBD di masa mendatang. Upaya ini juga merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk mendukung program kesehatan masyarakat, terutama dalam mencegah penyebaran penyakit yang dibawa oleh vektor nyamuk.
Upaya monitoring melalui uji resistensi ini akan dilanjutkan ke setiap wilayah kerja BBKK Denpasar. Dengan adanya uji resistensi ini, diharapkan efektivitas pengendalian vektor DBD dapat terus dijaga, sehingga risiko penyebaran penyakit dapat ditekan dan masyarakat dapat hidup lebih sehat.
**Tim Entomolog Kesehatan BBKK Denpasar**