Pelabuhan Gilimanuk, 21 Agustus 2024 - Dalam upaya memperkuat Program Pengendalian Vektor Demam Berdarah Dengue (DBD), sebuah pertemuan koordinasi lintas sektor digelar di Pelabuhan Gilimanuk. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan peran serta masyarakat, khususnya sebagai juru pemantau jentik (jumantik) dalam menjaga lingkungan dari potensi penyebaran nyamuk Aedes aegypti, yang merupakan vektor utama penyakit DBD.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Manajer Usaha ASDP Ketapang Gilimanuk Bapak Ryan Dewangga, Ketua Tim Kerja 3 Balai Besar Karantina Kesehatan (BBKK) Denpasar Bapak I Nyoman Suarta, SST, serta perwakilan dari berbagai instansi pemerintah, swasta, dan para pemilik tempat usaha di sekitar pelabuhan. Kolaborasi lintas sektor ini dinilai sangat penting dalam mencapai keberhasilan program pengendalian vektor yang lebih komprehensif dan berkelanjutan.
Ketua Tim Kerja 3 BBKK Denpasar, dalam sambutannya, menekankan pentingnya partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, terutama mereka yang berada di kawasan pelabuhan, sebagai garis terdepan dalam pengendalian vektor DBD. "Keberhasilan program ini sangat bergantung pada peran aktif masyarakat dalam memantau dan mengendalikan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk. Kita harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan bebas dari jentik nyamuk," ujarnya.
Manajer Usaha ASDP Ketapang Gilimanuk juga menyampaikan komitmennya untuk mendukung penuh program ini. Ia menekankan pentingnya upaya bersama dalam menjaga kesehatan masyarakat, terutama di wilayah pelabuhan yang menjadi pintu masuk utama bagi berbagai aktivitas ekonomi dan sosial. "Kami siap bekerja sama dengan seluruh pihak untuk memastikan Pelabuhan Gilimanuk bebas dari ancaman penyakit DBD dan masalah kesehatan lainnya," katanya.
Dalam pertemuan ini, berbagai strategi pengendalian vektor dibahas, termasuk edukasi masyarakat tentang kebijakan pengendalian vektor di Indonesia, Program kerja pengendalian vektor Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Denpasar, teknik pemeriksaan jentik dan pentingnya peran jumantik, pemantauan dan pemberantasan sarang nyamuk sebagai langkah awal dalam memperkuat partisipasi masyarakat.
Dengan adanya pertemuan ini, diharapkan seluruh pihak yang terlibat dapat terus bersinergi dan bekerja sama untuk memastikan Pelabuhan Gilimanuk dan sekitarnya tetap bebas dari penyakit DBD, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Sebagai pemateri dalam pertemuan ini diantaranya I Nyoman Suarta, SST. selaku ketua Timker 3 BBKK Denpasar, Entomolog Kesehatan Ahli Madya, I Gede Arik Darwanta, SKM (Entomolog Kesehatan Ahli Muda), Fajar Isnaini, SKM (Entomolog Kesehatan Ahli Muda dan Kepala WIlayah Kerja Pelabuhan Gilimanuk) dan I Gede Martin Surisman, SKM sebagai moderator.
Tentang DBD dan Peran Jumantik
DBD merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia, terutama di daerah tropis dan subtropis. Peran jumantik sangat vital dalam pengendalian penyakit ini, karena mereka bertugas untuk memantau dan memastikan tidak adanya tempat perkembangbiakan nyamuk di lingkungan sekitar.
Melalui peran aktif jumantik dan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat, diharapkan angka kejadian DBD dapat ditekan secara signifikan, dan kesehatan masyarakat dapat terjaga dengan lebih baik.(FJR)
Dokumentasi Kegiatan