Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

      Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Denpasar

berakhlak bangga melayani bangsa

  •   Kamis, 24 April 2025

Waspada Risiko Diare di Masa Situasi Khusus Arus Mudik/ Balik dan Libur Lebaran


Oleh : Fajar Isnaini, SKM

Pada minggu epidemiologi ke-14 tahun 2025 dimana masih dalam rentang pelayanan kesehatan situasi khusus arus balik lebaran 2025, kasus Diare merupakan salah satu penyumbang kunjungan tertinggi penyakit potensial Kejadian Luar Biasa (KLB) di Pos Kesehatan BBKK Denpasar, dengan jumlah kunjungan sebanyak 9 kasus. Meskipun dibandingkan minggu sebelumnya terjadi penurunan kasus diare hingga 33%, namun penyakit ini tetap perlu menjadi perhatian dan diwaspadai karena BBKK Denpasar juga menerima sinyal Event Based Surveillance (EBS) yang didominasi oleh Diare Akut sebanyak 10 kasus. Selain itu Diare Akut juga menjadi kasus potensial KLB tertinggi di Puskesmas sekitar wilayah kerja BBKK Denpasar, sebagaimana juga tercatat dalam laporan Indicator Based Surveillance (IBS) Puskesmas.

Fenomena ini perlu menjadi perhatian khusus mengingat kita memasuki periode arus mudik dan libur Lebaran, yang selalu identik dengan lonjakan mobilitas masyarakat. Peningkatan jumlah pelaku perjalanan baik melalui pelabuhan, bandara, maupun terminal berisiko menimbulkan masalah kesehatan, termasuk penyakit saluran pencernaan seperti diare. Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan RI dalam penyelenggaraan posko kesehatan arus mudik tahun-tahun sebelumnya (2018–2022), penyakit diare menempati urutan atas dalam keluhan yang ditangani petugas di lapangan. Peningkatan kasus ini umumnya dipicu oleh konsumsi makanan dan minuman yang tidak higienis, sanitasi yang buruk, serta keterbatasan fasilitas air bersih di tempat transit. Hal ini diperparah oleh minimnya kesadaran akan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di kalangan pelaku perjalanan.

Inspeksi Sanitasi Toilet Umum

Inspeksi Sanitasi Toilet

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa pertemuan massa berskala besar, termasuk pergerakan massal seperti arus mudik, merupakan situasi dengan risiko tinggi penularan penyakit yang menyebar melalui jalur fekal-oral seperti diare. Oleh karena itu, upaya promotif dan preventif harus digencarkan, termasuk edukasi PHBS, penyediaan fasilitas cuci tangan, pengawasan makanan, penjamah makanan dan tempat pengelolaan pangan di area transportasi publik, serta kesiapsiagaan pos kesehatan selama musim mudik. 

Walau indikasi keracunan makanan belum ditemukan dalam kasus-kasus terbaru di wilayah kerja BBKK Denpasar, kewaspadaan tetap diperlukan. Edukasi berkelanjutan dan penguatan layanan kesehatan di titik-titik strategis di pelabuhan dan bandara dapat menjadi langkah penting untuk menekan potensi lonjakan kasus diare selama situasi khusus seperti ini di masa yang akan datang.

Inspeksi Pangan dan Jajanan

Inspeksi Pangan dan Jajanan

Edukasi pemanfaatan fasilitas tempat sampah dan tempat cuci tangan di Pelabuhan

Edukasi pemanfaatan fasilitas tempat sampah dan tempat cuci tangan di Pelabuhan

Berita Lainnya

end_script -->
Skip to content